Concept of State based on Pancasila, the 1945 constitution in criminal radicalism
Resumen
ABSTRACT
The purpose of this article is to analyze the functions of the Pancasila and the 1945 Constitution to fend off radicalism that has developed in Indonesia. This study concludes that the Indonesian government is following its function of fending off radical group movements in two ways, namely taking legal action and preventing them. The establishment of the Khilafah state is contrary to the concept of the Nation-State as built-in Indonesia. Indonesia was proclaimed on August 17, 1945; it was a Nation-State and not a religious State. The agreement of the founding fathers was stated in the 1945 constitution.
Citas
AKHMETOVA, L. A., SHAIMARDANOVA, M. R., ZORINA, A. V., NIKISHINA, S. R., NAZMUTDINOVA, M. A., & GATIN, R. G. (2019). The word-formation category “displacement causation”: mutational and modification semantics of German, Russian and Tatar verbs”, Xlinguae, 12(1), pp. 21-36.
ASSHIDDIQIE, J (2006). “Konstitusi dan Konstitualisme Indonesia. Jakarta: Sekretaris Jendral Mahkamah Konstitusi RI.
ASSIDDIQIE, J (2012). Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Pasca Reformasi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
ASSIDDIQIE, J (2015). Penguatan Sistem Pemerintahan dan Peradilan. Sinar Grafika.
BUDIARDJO, M (2003). Dasar-dasar ilmu politik. Gramedia pustaka utama.
DAMAYANTI, NP, THAYIBI, I, GARDHIANI, LA & LIMY, I (2003). “Radikalisme Agama Sebagai Salah Satu Bentuk Perilaku Menyimpang: Studi Kasus Front Pembela Islam”. Indonesian Journal of Criminology, 3(1), pp. 420-424.
ENDRIYONO, S (2005). Terorisme: Ancaman Sepanjang Masa. Semarang: Media Agung Persada.
IDRIS, I, IHSAN, S & PRASETYO, AP (2017). Membumikan Deradikalisasi: soft approach model pembinaan terorisme dari hulu ke hilir secara berkesinambungan.
INDONESIA, TPKBB (2008). Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
INDONESIA, R (1945). “Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945”. UUD Tahun.
KUSUMA, AB (2004). Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945: Memuat Salinan Dokumen Otentik Badan Oentoek Menyelidiki Oesaha2 Persiapan Kemerdekaan. Badan Penerbit, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia.
LATIF, Y (2011). Negara Paripurna Historis, Rasionaalitas, dan Aktualitas Pancasila. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama.
LAUREANO, RMS, FEMANDES, AL, HASSANO, S & ALTURAS, B (2018). “Facebook Satisfaction and Its Impacts on Fundraising”: A Case Study at a Portuguese Non-Profit Organization. Journal of Information Systems Engineering & Management, 3(1), pp. 4-7.
MARTYNOV, D. E., MARTYNOVA, Y. A., & KHABIBULLINA, E. K. (2019). Unpublished Diaries of Scientific Travels by NF Katanov to Xinjiang (1891-1892)” Bylye Gody, 2(52), pp. 800-807.
NOMOR, UURI (2003). “Tahun 2003 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, Menjadi Undang-Undang. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun, (45).
PANJAITAN, MJ (2017). Pembentukan & Perubahan Undang-Undang Berdasarkan UUD 1945. Pustaka Reka Cipta, Bandung.
PRATIWI, DK (2017). “Implikasi Yuridis Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan di Indonesia”. Padjadjaran Journal of Law, 4(2), pp. 281-297.
ROMADLON, SG (2016). “Implikasi Pergeseran Sistem Politik terhadap Hukum dan Birokrasi di Indonesia”. Jurnal Konstitusi, 13(4), pp. 868-885.
SIDHARTA, BA (2009). Refleksi tentang struktur ilmu hukum: sebuah penelitian tentang fundasi kefilsafatan dan sifat keilmuan ilmu. Mandar Maju.
SOEHARTO, A (2007). Perlindungan hak tersangka, terdakwa, dan korban tindak pidana terorisme dalam sistem peradilan pidana Indonesia. Refika Aditama.
SOEMANTRI, S (1969). Demokrasi Pancasila dan Implementasinya Menurut/Dalam Undang-Undang Dasar 1945. Bandung; Alumni.
THANE, S (2012). Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
TURMUDI, E & SIHBUDI, MR (2005). Islam dan radikalisme di Indonesia. Yayasan Obor Indonesia.
UMAR, ARM (2010). “Melacak Akar Radikalisme Islam di Indonesia”. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 14(2), pp. 169-186.